Life is not Beautiful
Hari Rabu Minggu kemarin aku ditinggalkan oleh seorang wanita yang pernah deket. Dia meninggal karena sakit ginjal yang dibawa dari kecil. Banyak hal yang kusesali. Dan hal yang paling kusesali adalah aku gak pernah menengoknya padahal dia dirawat 8 bulan di rumahnya. Aku memang keterlaluan. Memang aku sempet nanyain kabar lewat telpon atau SMS tapi itu sepertinya kurang afdol.
Rabu sore dia meninggal, Kamis pagi dia dimakamkan di samping makam papanya. Rabu malam aku ke Bandung tapi nyampenya tengah malam jadi aku tidur di rumah kakakku dulu. Pagi aku baru ngelayat. Kutemui ibunya dan meminta maaf atas segala kesalahanku padanya. Aku hanya bisa menangis saat badan tanpa ruh itu ada di depanku. Aku memang salah.
Banyak kenangan bersamanya. Banyak hal yang kami pelajari. Waktu itu dia bertanya tentang suara burung. Aku gak tau Burung Sirit Uncuing itu bahasa Indonesianya apa. Tapi saat berbunyi dia bertanya. Aku jawab artinya ada kematian. Kalau burung hantu artinya ada yang baru lahir. Kalau ayam berkokok artinya sudah pagi, candaku seterusnya.
Hari kamis pagi burung sirit uncuing itu berbunyi terus entah dia dimana. Dia berbunyi seperti ikut menangisi kepergiannya. Aku terkenang semuanya. Saat aku pulang dari makam aku gak mendengar lagi suara burung itu entah kenapa.
Aku minta maaf. Tangisku memang tak ada gunanya sekarang. Semoga kau diterima di sisiNya.
Rabu sore dia meninggal, Kamis pagi dia dimakamkan di samping makam papanya. Rabu malam aku ke Bandung tapi nyampenya tengah malam jadi aku tidur di rumah kakakku dulu. Pagi aku baru ngelayat. Kutemui ibunya dan meminta maaf atas segala kesalahanku padanya. Aku hanya bisa menangis saat badan tanpa ruh itu ada di depanku. Aku memang salah.
Banyak kenangan bersamanya. Banyak hal yang kami pelajari. Waktu itu dia bertanya tentang suara burung. Aku gak tau Burung Sirit Uncuing itu bahasa Indonesianya apa. Tapi saat berbunyi dia bertanya. Aku jawab artinya ada kematian. Kalau burung hantu artinya ada yang baru lahir. Kalau ayam berkokok artinya sudah pagi, candaku seterusnya.
Hari kamis pagi burung sirit uncuing itu berbunyi terus entah dia dimana. Dia berbunyi seperti ikut menangisi kepergiannya. Aku terkenang semuanya. Saat aku pulang dari makam aku gak mendengar lagi suara burung itu entah kenapa.
Aku minta maaf. Tangisku memang tak ada gunanya sekarang. Semoga kau diterima di sisiNya.
1 Comments:
Turut berduka cita ya...Aku bisa mengerti bagaimana rasanya menyesal dan rasa bersalah tetapi kita tidak bisa kembali ke masa itu untuk memperbaikinya.
Pengalaman adalah guru yang terbaik, jadikan dia sebagai rambu2 untuk masa yang datang.
By Anonymous, at 11:03 PM
Post a Comment
<< Home