Duka cita
Akhirnya ponakanku meninggal setelah keluar masuk rumah sakit untuk rawat inap empat kali. Dia gak mau masuk rumah sakit lagi katanya cape. Dia gak ngeluh sakit walau sebenarnya dia sebenarnya sakit. Sudah terlalu banyak noda hitam bekas infus. Dan sudah tak ada darah lagi untuk dijadikan sample tranfusi darah.
Dua minggu yang lalu minuman tak ada yang bisa masuk demikian juga makanan. Dia hanya bilang lapar katanya. Minuman selalu muntah kembali kadang lewat hidung. Ya Allah kenapa ponakanku separah itu.
Aku sedih. Ingin menangis saat itu.
Hari minggu malam atau senin pagi waktu sahur kakakku telpon kalau ponakanku tambah kritis walau sebelumnya makan minum sudah bisa masuk.
Aku gak bisa lihat tapi turut merasakan kesedihan keluargaku.
Habis Shalat subuh kakakku telpon lagi kalau ponakanku sudah gak ada.
Aku sedih. Aku menangis saat itu.
Semoga dia diterima disisinya.
Dua minggu yang lalu minuman tak ada yang bisa masuk demikian juga makanan. Dia hanya bilang lapar katanya. Minuman selalu muntah kembali kadang lewat hidung. Ya Allah kenapa ponakanku separah itu.
Aku sedih. Ingin menangis saat itu.
Hari minggu malam atau senin pagi waktu sahur kakakku telpon kalau ponakanku tambah kritis walau sebelumnya makan minum sudah bisa masuk.
Aku gak bisa lihat tapi turut merasakan kesedihan keluargaku.
Habis Shalat subuh kakakku telpon lagi kalau ponakanku sudah gak ada.
Aku sedih. Aku menangis saat itu.
Semoga dia diterima disisinya.
Labels: DukaCita
1 Comments:
Turut bela sungkawa...baca ceritanya aja ikut sedih...
yang tabah ya, mudah2an ini jalan yang terbaik dari Allah...
By Anonymous, at 6:34 PM
Post a Comment
<< Home